Iseng-Iseng Ngeblog: April 2009

TANAM CABAI ASUMSI HARGA DI LEMBANG - BANDUNG

BAHAN YANG DI BUTUHKAN UNTUK 20.000. POHON/ HA

	BAHAN YANG DIPERLUKAN	BANYAK BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK	ANALIS HARGA
1	PUPUK ETERNAL SUPER SUPREME ORGANIK	70 LITER PUPUK SUPREME ORGANIK ETERNAL. (50 LITER UNTUK BOKASI DAN 20 LITER UNTUK PENYEMPROTAN	= RP. 160.000 X 70 = RP.11.200.000.-
2	50 KG GULAPASIR /MERAH.	UNTUK CAMPURAN BOKASI.	= RP. 6.000 X 50 = RP. 300.000.-
3	15 TON PUPUK KANDANG.	10 TON UNTUK PUPUK DASAR (0,5 KG /POHON )	= RP. 7.500 X 300 = RP. 2.250.000.-
4	KAPUR.	5 TON UNTUK 1 HA.	= RP. 10.000 X 100 = RP. 1.000.000.-
5	ABU KAYU.	KURANG LEBIH 1 TON SAMAPI 5 TON (JIKA ADA )	= RP. 10.000 X 100 = RP. 1.000.000.-
6	MULSA JERAMI (JERAMI PADI )	DI PELUKAN BILA MUSIN HUJAN.	= RP. 500.000.-
TOTAL BIAYA = RP. 16.250.000.-
Keterangan : BIAYA UNTUK 1 POHON KURANG LEBIH RP 812.5,- ( DELAPAN RATUS DUA BELAS RUPIAH 5 SEN)

MARI KITA BANDING KAN DENGAN BIAYA JIKA PEMAKAIAN DENGAN PUPUK PESTISIDA DENGAN PUPUK ORGANIK MERK LAIN DAN PUPUK ORGANIK ETERNAL SUPER SUPREME

PUPUK KIMIA /PESTISIDA HARGA DI LEMBANG +/- RP 1.500 S/D RP. 2.500.

	HITUNGAN HARGA	HARGA
1	UNTUK HITUNGAN 20.000. POHON, @ RP 1500.	= RP. 1.500. X 20.000 POHON = RP. 30.000.000.-
2	UNTUK HITUNGAN 20.000. POHON, @ RP 2.500.	= RP. 2.500 X 20.000 POHON = RP. 50.000.000.-

HITUNGAN BILA MEMAKAI ORGANIK MERK LAIN

JENIS BARANG	HARGA
KURANG LEBIH RP. 58.000.000. UNTUK 20.000 POHON DENGAN AREA LUAS TANAH 1 HA	= RP. 58.000.000.-
BIAYA UNTUK 1 POHON KURANG LEBIH RP. 2.900 PERPOHON JIKA MEMAKAI BAHAN DARI ORGANIK MERK LAIN

HITUNGAN DENGAN CARA PERTANIAN KONVENSIONAL

JENIS BARANG	HARGA
KURANG LEBIH RP. 54..000.000.- UNTUK 20.000 POHON DENGAN AREA LUAS TANAH 1 HA	= RP. 54.000.000.-
BIAYA UNTUK 1 POHON KURANG LEBIH RP. 2.700 PER POHON JIKA MEMAKAI CARA PERTANIAN KONVENSIONAL.

(SUMBER PUPUK ORGANIK LAIN /TRUBUS DEC 2008)

TANAM PADI ASUMSI HARGA DI CIWIDEY – BANDUNG

BAHAN YANG DI BUTUHKAN UNTUK / HA PADI

	BAHAN YANG DIPERLUKAN	BANYAK BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK	ANALIS HARGA
1	PUPUK ETERNAL SUPER SUPREME ORGANIK	15 LITER PUPUK SUPREME ORGANIK ETERNAL (10 LITER UNTUK BOKASI DAN 5 LITER UNTUK PENYEMPROTAN	= RP.160.000 X 15 = RP.2.400.000.-
2	10 KG GULA PASIR /MERAH.	UNTUK CAMPURAN BOKASI.	= RP. 6.000 X 10 = RP 60.000.-
3	KAPUR.	1 TON UNTUK 1 HA (20 KARUNG)	= RP. 10.000 X 20 = RP. 200.000.-
4	ABU KAYU.	KURANG LEBIH 1 TON SAMPAI 5 TON (1 TRUK)	= RP. 1.000.000.-
TOTAL BIAYA = RP. 3.660.000.-

Catatan bisa menghasilkan 10 ton sampai 12 ton per ha

TANAM PADI ASUMSI HARGA DI CIWIDEY - BANDUNG

BAHAN YANG DI BUTUHKAN UNTUK / HA PADI

	BAHAN YANG DIPERLUKAN	BANYAK BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK	ANALIS HARGA
1	PUPUK ETERNAL SUPER SUPREME ORGANIK	25 LITER PUPUK SUPREME ORGANIK ETERNAL (20 LITER UNTUK BOKASI DAN 5 LITER UNTUK PENYEMPROTAN)	= RP.160.000 X 25 = RP.4.000.000.-
2	20 KG GULA PASIR /MERAH.	UNTUK CAMPURAN BOKASI.	= RP. 6.000 X 20 = RP. 1.20.000.-
3	15 TON PUPUK KANDANG.	10 TON UNTUK PUPUK DASAR (0,5 KG /POHON )	= RP. 7.500 X 300 = RP. 2.250.000.-
4	KAPUR.	1 TON UNTUK 1 HA (20 KARUNG)	= RP. 10.000 X 20= RP. 200.000.-
5	ABU KAYU.	KURANG LEBIH 1 TON SAMPAI 5 TON (1 TRUK)	= RP. 1.000.000.-
TOTAL BIAYA = RP. 7.470.000.-

Catatan bisa menghasilkan 16 -18 ton per ha

PERBANDINGAN PUPUK SUPER SUPREME ORGANIC DENGAN PRODUK LAIN

	PUPUK ETERNAL SUPER SUPREME ORGANIK	PUPUK KIMIA / PESTISIDA	PUPUK ORGANIK MERK LAIN
1	RAMAH LINGKUNGAN	SANGAT MERUSAK LINGKUNGAN	RAMAH LINGKUNGAN BILA TANPA PUPUK KIMIA
2	MENGANDUNG 29 MACAM ASAM AMINO	TIDAK MENGANDUNG ASAM AMINO	MENGANDUNG SEDIKIT ASAM AMINO
	MENINGKATKAN HASIL PANEN YANG SIGNIFIKAN	HASIL PANEN DARI TAHUN KE TAHUN SEMAKIN MENURUN	-------TIDAK ADA CATATAN------
2	BEBAS RESIDU /LOGAM BERAT	RESIDU SANGAT TINGGI (MISALNYA MENGANDUNG LOGAM BERAT SEPERTI MERCURI DAN TIMBAL )	BEBAS RESIDU BILA *100% ORGANIK
3	TIDAK MENYEBABKAN MASALAH KESEHATAN (AMAN UNTUK PETANI & KONSUMEN)	MENYEBABKAN MASALAH KESEHATAN UNTUK PETANI DAN KONSUMEN	TIDAK MENYEBABKAN MASALAH KESEHATAN (AMAN UNTUK PETANI & KONSUMEN) BILA *100% ORGANIK
4	TIDAK PERLU PUPUK KIMIA / PESTISIDA KIMIA SAMA SEKALI	**100% MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA	MASIH MEMERLUKAN WALAUPUN DALAM JUMLAH SEDIKIT
5	MENINGKATKAN KREATIVITAS PETANI, PETANI DIAJARKAN UNTUK MEMANFAATKAN UNSUR ORGANIK YANG ADA DI LINGKUNGAN SEKITARNYA ( PEMBUATAN BOKASHI )	MENGHILANGKAN KREATIVITAS PETANI (SEBAB PETANI TIDAK DILATIH UNTUK MEMANFAATKAN UNSUR ORGANIK YANG ADA DI LINGKUNGANNNYA)	MENURUNKAN KREATIVITAS PETANI (SEBAB PETANI TIDAK DILATIH UNTUK MEMANFAATKAN UNSUR ORGANIK YANG ADA DI LINGKUNGANNNYA ATAUPUN BILA DILATIH PETANI HARUS MEMBAYAR MAHAL UNTUK MEMPELAJARI HAL TSB, HAL INI BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP PERTANIAN ORGANIK)
6	MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH PERTANIAN (SEMAKIN LAMA SEMAKIN SUBUR)	MENURUNKAN PRODUKTIVITAS TANAH PERTANIAN ( SEMAKIN LAMA SEMAKIN TANDUS DAN KERAS ,DAN PANEN SEMAKIN TURUN, pH TANAH MENURUN)	MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH PERTANIAN (SEMAKIN LAMA SEMAKIN SUBUR) BILA *100 % ORGANIK
7	HASIL PANEN SANGAT DI MINATI KONSUMEN PEMINAT ORGANIK YANG PEDULI KESEHATAN ,DAN KONSUMEN LUAR NEGERI	SANGAT TIDAK DIMINATI, PENYEBAB NO.1 MASALAH KESEHATAN DI DUNIA, SEBAB MENGANDUNG LOGAM BERAT TINGGI MISALNYA TIMBAL DAN MERKURI. ( LEBIH TINGGI DARI MASALAH PENCEMARAN PRODUK KOSMETIK )	-----TIDAK ADA CATATAN----

CATATAN : * 100 % ORGANIK ---- DI DUNIA INI TIDAK ADA LAHAN YANG 100 % ORGANIK, SEBAB PENCEMARAN BUKAN SAJA DARI PESTISIDA TETAPI DAPAT PULA DARI BAHAN BAKAR DARI UDARA.

JADI PENGERTIAN ORGANIK : PENANAMAN TANPA PUPUK KIMIA DAN PESTISIDA KIMIA. HAL INI SUDAH SANGAT MEMBANTU “KEORGANIKAN” SUATU HASIL PERTANIAN.

** jadi tidak benar bila ada promosi “ PESTISIDA RAMAH LINGKUNGAN” karena pestisida memang tidak pernah aman bagi lingkungan dan makhluk hidup. (IWN, Litbang Kompas).

Meningkatkan Keselarasan Antara Petani dan Konsumen

Sistem pertanian konvensional ( pertanian berbasis penggunaan bahan kimia sintetis ), bukan hanya berakibat merusak keseimbangan alam, juga berakibat hubungan antara petani dan konsumen semakin menjauh. Hal ini dikarenakan para petani sendirilah yang menutupi bagaimana proses hasil pertanian yang mereka lakukan kepada para konsumen. Mengapa demikian? Selain hal di luar “kerahasiaan” suatu tekhnik bertani ataupun hal-hal lainnya, para petani sendiri sebenarnya mereka tahu bahwa mereka secara sengaja atupun tidak sengaja telah “meracuni” konsumennya melalui hasil pertanian yang mereka hasilkan.

Dengan kata lain “ Yang Penting Baik Dilihat dan Harga Tinggi “, mereka tidak peduli lagi bahkan dengan menghalalkan berbagai cara apakah yang mereka hasilkan sebenarnya merugikan petani sendiri, keluarganya, konsumen, maupun lingkungannya seperti hewan-hewan yang sebenarnya berhak mendapat bagian di bumi ini. Mereka juga tidak peduli lagi siapa yang akan mengkonsumsinya, apakah itu balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, orang tua, pasien yang sakit. Seperti contoh : Seorang pasien yang mengalami penyakit kanker ( yang sebenarnya bila mengkonsumsi secara terapi produk-produk organik akan pulih kembali, bila masih keadaan tahap ringan ataupun tahap medium bahkan mungkin tahap kronis ), dianjurkan oleh dokternya itu untuk banyak mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan.

Pasien itu tidak tahu kalau sayuran dan buah-buahan yang mereka konsumsi itu mengandung residu kimia / logam berat misalkan unsur timbal, merkuri, dsb (unsur tsb bagaimanapun tidak akan lenyap walaupun telah dicuci, dimasak, direbut, atau dengan proses lain sebagainya dan unsur tersebutlah penyebab penyakit yang kanker yang dideritanya ), yang justru akan menjadi bumerang yang berbahaya untuk pasien tsb. Jika dilihat dari kenyataan dan fakta di lapangan, tidak bisa lagi dipungkiri secara otomatis sistem “KETIDAKJUJURAN” terbentuk. Begitu pula sebaliknya konsumenpun semakin tidak peduli mengenai proses produksi dan dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, maupun kesejahteraan manusia. Bahkan para petanipun merasakan bahwa konsumen semakin tidak merasa tidak bermoral ketika mengkonsumsi produk pertanian yang dijual petani dengan modal kerja keras dan linangan air mata, padahal petani terpaksa menjual hasil panennya dengan harga jauh di bawah produksi. Hubungan selaras yang semula dibangun antara petani dan konsumen “ Rusak “ begitu saja.

Lain halnya dengan pertanian organik ( Pertanian yang mengedepankan keselasaran lingkungan, demi melindungi kesehatan dan generasi mendatang ). Para petani organik secara tidak langsung akan bangga untuk menunjukan proses kerjanya kepada konsumennya. Mereka tidak akan menutupi proses produksi kepada konsumennya. Karena mereka tahu, proses pertanian yang mereka lakukan tidak “meracuni” konsumennya, bahkan mereka secara tidak langsung menolong sesama dan juga menyelamatkan lingkungan dari kerusakan. Secara otomatis sistem “KESETIAAN, KEJUJURAN, KEHORMATAN, KASIH SAYANG & INTEGRITAS” akan terbentuk. Dengan sendirinya konsumen akan lebih “bermoral” sebab mereka sedikitnya tahu betapa keras dan dengan jerih payahnya para petani bekerja untuk memproses suatu hasil pertanian dan juga mereka tahu bahwa petani sangat berjasa bagi kelangsungan hidup dan kesehatan mereka. Dengan demikian hubungan keselarasan antara petani dan konsumen pasti akan terbentuk.

Penulis : Peneliti Masalah Pertanian Organik