23 Oktober 2009

Ketilang Lagi :)

Pagi tiba ditempat kerja dengan suasana yang cerah. Sinar cerah mentari memberi warna-warni indah pada dunia setelah diterpa kegelapan malam. Walau tidak terdengar suara burung tetap terasa merdu ketika terdengar lantunan lagu "Isabela" yang diarasemen ulang oleh ST12. Perut yang kosong sudah terisi sarapan pagi berupa nasi goreng dan gorengan tahu. Hati senang, perut kenyang, suasana tenang, tiba-tiba meriang.... (apa hubungannya ya....?)

Tiba-tiba meja bergetar mengikuti irama getaran dari hp yang memang dalam mode vibrate (kirain gempa...)

"Mas telepon balik segera ya... motor kena tilang!!!"
"Halo..."
"Kena tilang dimana?"
"Di depan."
"Di depan mana?"
"Di depan pom bensin klari."
"Mang kenapa qo bisa kena tilang?"
"Itu tadi dibawa keluar sama temen, eh dianya nggak pake helm. Gimana dong?"
"Ya udah kasih saja 50 ribu biasanya mau, lha wong cuman helm doang qo...."

Klik...

Sambungan tiba-tiba terputus. Lima menit kemudian...

"Gimana sekarang?"
"Polisinya nggak mau, dia minta 1 juta. Katanya nggak ada STNK dan juga SIM. Kalau nggak motor mau dibawa ke kantor. Gimana ni...?"
"Ah..itu mah polisi lagi cari duit. Pokoknya tawar ja 50 atau mentok 100 ribu. Klo masih nggak mau ya sudah ditilang ja. Minta nama dan pangkatnya?"
"Polisinya nggak mau, namanya ditutupi tapi di lengannya ada tanda ujung panah ke bawah sebanyak empat."

Klik...

"Gimana?"
"Polisinya masih nggak mau."
"Katanya klo 50 ribu bayar saja di tempat sidang, dan sidangnya hari ini jam 9 pagi."
"Dasar polisi gila. Setahuku sidang tilang itu paling nggak seminggu atau dua minggu dari tanggal tilang. Jadi ini polisi pasti pingin dapet duit ja."
"Gimana dong...?"
"Ya udah kalau masih nggak mau ditilang ja biar aku yang urus. Tapi liat dulu di surat tilangnya, disitu tanggal berapa sidangnya?"
"Tanggal 30 Oktober."
"Tu kan... tu Polisi mang sengaja ngebohong dan nakut-nakutin supaya dapet duit. Pokoknya klo dia nggak mau segitu ya sudah tilang saja."
"Ya udah klo gitu."

Klik...

"Gimana urusannya?"
"Sudah selesai. Polisinya akhirnya minta 70 ribu."
"Dasar polisi rakus...mudah-mudahan saja perutnya kena cacing pita."
"Trus motornya ada dimana sekarang?"
"Ada di rumah."
"Ya udah klo udah selesai. Salam."
"Salam."

Klik...

Lega juga setelah urusan ditilang selesai. Gue baru inget klo hari ini adalah akhir bulan tapi sebagian karyawan perusahaan swasta sudah ada yang gajian. Biasanya pada saat - saat seperti ini polisi sedang rakus-rakusnya cari kesalahan pengguna jalan supaya dapet duit. Menurut cerita (buakan data benar lho...) dari beberapa teman meraka kan gajian tanggal 1 jadi pada akhir bulan mereka kekurangan uang, makanya mereka cari uang uang dengan cara nyedot darah pengguna jalan. Dasar Aparat Polantas Keparat. Rakyat sudat cekat uangnya qo masih di "tengkik" (bhs. Jawa, cekek).

Beberapa waktu yang lalu diberita ada pernyataan dari Kapolri kalau memang di tubuh PolRi masih banyak oknum - oknum yang melakukan hal tersebut. Tapi hal itu akan dihilangkan seoptimal mungkin (mana buktinya Bung....).

Hey Jav... hati-hati kalau nulis di blog...ntar lu bisa ditangkep lho dengan alasan mencemarkan nama baik institusi negara. Di penjara lu... (weks....). Ya begitulah kelakuan para aparat di negara Indonesia Tercinta ini...


Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar